Syekhermania Dalam Berita :
Salah satu fenomena yang sering kita jumpai pada saat Idul Adha yakni antrean orang untuk mendapatkan jatah daging kurban. Ironisnya, antrean tersebut terkadang memakan korban nyawa.
Hal ini mendapat perhatian dari pengasuh Majelis Ahbabul Musthofa, Habib Syech bin Abdul Qadir As-Segaf. “Kasihan umat Islam, mereka mungkin memang tidak mampu betul, akhirnya mereka memaksakan diri untuk datang mendapatkan itu, tetapi sampai sekarang malah mendapatkan sakit,” kata Habib Syech, di depan ribuan Jamaah Karanganyar Bersholawat, Selasa (30/9) malam.
Menurutnya, lebih baik apabila daging kurban diserahkan langsung kepada mereka yang berhak mendapatkan. Ia menerangkan bahwa zaman terbaik adalah zaman sewaktu orang-orang kaya berdiri di pintu kaum miskin. Maksudnya orang kaya memberi kepada yang miskin.
“Sebaliknya, zaman terjelek adalah zaman sewaktu orang-orang miskin berdiri di pintu rumah orang-orang kaya. Sekarang ini zamannya,” tegasnya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)
SOAL PEMBAGIAN DAGING KURBAN, HABIB SYECH SENTIL ORANG KAYA
Salah satu fenomena yang sering kita jumpai pada saat Idul Adha yakni antrean orang untuk mendapatkan jatah daging kurban. Ironisnya, antrean tersebut terkadang memakan korban nyawa.
Hal ini mendapat perhatian dari pengasuh Majelis Ahbabul Musthofa, Habib Syech bin Abdul Qadir As-Segaf. “Kasihan umat Islam, mereka mungkin memang tidak mampu betul, akhirnya mereka memaksakan diri untuk datang mendapatkan itu, tetapi sampai sekarang malah mendapatkan sakit,” kata Habib Syech, di depan ribuan Jamaah Karanganyar Bersholawat, Selasa (30/9) malam.
Menurutnya, lebih baik apabila daging kurban diserahkan langsung kepada mereka yang berhak mendapatkan. Ia menerangkan bahwa zaman terbaik adalah zaman sewaktu orang-orang kaya berdiri di pintu kaum miskin. Maksudnya orang kaya memberi kepada yang miskin.
“Sebaliknya, zaman terjelek adalah zaman sewaktu orang-orang miskin berdiri di pintu rumah orang-orang kaya. Sekarang ini zamannya,” tegasnya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)
PURWOREJO, suaramerdeka.com
Acara Purworejo bersholawat yang digelar Pemkab Purworejo di alun-alun sekaligus dimanfaatkan sebagai ajang sosialisasi Pemilihan Presiden. Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf yang hadir dalam acara itu mengajak masyarakat, khususnya syekher mania untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres yang akan digelar pada 9 Juli mendatang.
Sosialisasi Pilpres tersebut disampaikan lewat dendang sholawat nabi. Bukan hanya itu, Habib Syech secara khusus menyampaikan pesan moral politik kepada masyarakat di Kabupaten Purworejo untuk memilih calon presiden (Capres) yang ahli ibadah, tanpa menyebutkan nama capres tertentu.
"Jangan lupa tanggal 9 Juli gunakan hak pilih memilih calon presiden yang ahli ibadah. Yang gemar bersholawat sehingga memberikan manfaat bagi umat," ujar Habib asal Solo Jawa Tengah ini.
Kegiatan Purworejo bersholawat yang didukung PC GP Ansor dan Suara Merdeka tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Purworejo H Mahsun Zain. Para Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) juga ikut hadir dan menunggui hingga acara paripurna. Antara lain Dandim 0708/Purworejo Letkol Inf Arry Sundoro, Kapolres Purworejo AKBP Roma Hutajulu, Wakil Ketua DPRD M Abdullah, Sekda Tri Handoyo.
Ikut mendampingi Habib Syech di panggung kehormatan para kiai khos, antara lain KH Achmad Chalwani Nawawi, KH Toifur Mawardi, KH Said Aqil Hasan Al Ba'bud, KH Abdul Hakim Hamid, KH Hamid AK, serta para kiai pimpinan pesantren di Kabupaten Purworejo.
Bupati Purworejo H Mahsun Zain dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Purworejo Bersholawat tersebut merupakan upaya Pemkab Purworejo untuk menggalang persatuan dan kesatuan umat. "Kegiatan ini untuk menggelorakan sholawat Nabi di Kabupaten Purworejo sekaligus untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan," katanya.
Sementara itu, puluhan ribuan Syekher Mania, termasuk dari luar daerah tumpah ruah memadati ruas utara alun-alun Purworejo. Mereka larut dalam lantunan sholawat-sholawat Nabi Muhammad SAW yang dibawakan Habib Syech beserta rombongan. Tidak sedikit yang pengunjung yang histeris mengikuti lantunan sholawat tersebut. Mereka juga membawa panji-panji kebesaran Syekher Mania yang dikibarkan mengikuti irama sholawat.
Untuk pengamanan acara, jalan-jalan di sekitar alun-alun Purworejo ditutup oleh aparat kepolisian yang diterjunkan ke lapangan. Ruas jalan yang mengelilingi alun-alun digunakan sebagai lokasi parkir kendaraan para pengunjung.
- Sumber: http://www.suaramerdeka.com/
*" Shollu 'alan Nabi MuhammaD "*
Sosialisasi Pilpres tersebut disampaikan lewat dendang sholawat nabi. Bukan hanya itu, Habib Syech secara khusus menyampaikan pesan moral politik kepada masyarakat di Kabupaten Purworejo untuk memilih calon presiden (Capres) yang ahli ibadah, tanpa menyebutkan nama capres tertentu.
"Jangan lupa tanggal 9 Juli gunakan hak pilih memilih calon presiden yang ahli ibadah. Yang gemar bersholawat sehingga memberikan manfaat bagi umat," ujar Habib asal Solo Jawa Tengah ini.
Kegiatan Purworejo bersholawat yang didukung PC GP Ansor dan Suara Merdeka tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Purworejo H Mahsun Zain. Para Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) juga ikut hadir dan menunggui hingga acara paripurna. Antara lain Dandim 0708/Purworejo Letkol Inf Arry Sundoro, Kapolres Purworejo AKBP Roma Hutajulu, Wakil Ketua DPRD M Abdullah, Sekda Tri Handoyo.
Ikut mendampingi Habib Syech di panggung kehormatan para kiai khos, antara lain KH Achmad Chalwani Nawawi, KH Toifur Mawardi, KH Said Aqil Hasan Al Ba'bud, KH Abdul Hakim Hamid, KH Hamid AK, serta para kiai pimpinan pesantren di Kabupaten Purworejo.
Bupati Purworejo H Mahsun Zain dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Purworejo Bersholawat tersebut merupakan upaya Pemkab Purworejo untuk menggalang persatuan dan kesatuan umat. "Kegiatan ini untuk menggelorakan sholawat Nabi di Kabupaten Purworejo sekaligus untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan," katanya.
Sementara itu, puluhan ribuan Syekher Mania, termasuk dari luar daerah tumpah ruah memadati ruas utara alun-alun Purworejo. Mereka larut dalam lantunan sholawat-sholawat Nabi Muhammad SAW yang dibawakan Habib Syech beserta rombongan. Tidak sedikit yang pengunjung yang histeris mengikuti lantunan sholawat tersebut. Mereka juga membawa panji-panji kebesaran Syekher Mania yang dikibarkan mengikuti irama sholawat.
Untuk pengamanan acara, jalan-jalan di sekitar alun-alun Purworejo ditutup oleh aparat kepolisian yang diterjunkan ke lapangan. Ruas jalan yang mengelilingi alun-alun digunakan sebagai lokasi parkir kendaraan para pengunjung.
- Sumber: http://www.suaramerdeka.com/
*" Shollu 'alan Nabi MuhammaD "*
''Habib Syekh Ajak Jamaahnya Luruskan Niat Aktivitas"
Solo, NU Online
Dalam pengajian rutinan Majelis ๑۩๑ AHBAABUL MUSTHOFA ๑۩๑di Solo, Rabu (23/4) malam, Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf meminta jamaahnya untuk menetapkan niat ikhlas dalam beraktivitas. Menurutnya, niat merupakan jantung dari setiap aktivitas yang dilakukan manusia.
“Maka selalu awali semua perbuatan kita, dengan niatan yang baik,” tutur Habib Syekh.
Ia mencontohkan seorang ulama besar Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad. Habib Abdullah setiap hari ketika bangun tidur menuliskan setidaknya 100 niat baik yang akan dikerjakan pada hari itu.
“Ia menulis 100 niat. Hal yang diniatkan olehnya bukan untuk mencari rizki, tetapi mencari ridha Allah, berbakti kepada orang tua, dan lain sebagainya,” kata Habib Syekh.
Pengasuh majelis Ahbabul Musthofa ini juga mengajak jemaahnya untuk meniru niat orang-orang saleh. “Makanya setiap kali memulai majelis ini, saya selalu berniat, ‘nawaina ma nawaa habib ali, ma nawaa Rasulullah’ (jadikan niat kami seperti niat Habib Ali dan niat Rasulullah),” jelasnya.
"Habib Syech Ajak Jamaah Tidak Golput".
Karanganyar, NU Online
Dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2014, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf menghimbau warga agar tidak golput dalam pemilu yang digelar bulan mendatang.
“Saya berpesan kepada para jamaah semuanya, mari sukseskan pemilu dengan tidak golput dan gunakanlah hak pilih sebaik-baiknya,” seru Habib Syech di hadapan sekitar 10.000 jamaah di alun-alun mapolres Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (11/3).
Habib Syech secara khusus tidak memberikan instruksi untuk memilih dan mendukung partai manapun, baik dalam pileg maupun pilpres mendatang. “Silakan jamaah memilih partai ataupun presiden sesuai dengan prinsip dan hati nurani masing-masing, namun yang terpenting jangan golput,” tegasnya.
Dari pantauan NU Online, acara pada malam itu lebih meriah daripada sebelumnya. Banyaknya bendera merah putih, bendera NU, dan bendera Ahbabul Musthofa yang dikibarkan para jamaah menambah semaraknya acara.
“Memang polres pernah mengadakan acara serupa namun dahulu tidak seramai dan meriah sekarang,” ujar Alim salah satu jamaah yang aktif ikuti pengajian di Karanganyar. (Ahmad Rosyidi/Mahbib).
*** SHOLLU 'ALAN NABI MUHAMMAD ***
“Saya berpesan kepada para jamaah semuanya, mari sukseskan pemilu dengan tidak golput dan gunakanlah hak pilih sebaik-baiknya,” seru Habib Syech di hadapan sekitar 10.000 jamaah di alun-alun mapolres Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (11/3).
Habib Syech secara khusus tidak memberikan instruksi untuk memilih dan mendukung partai manapun, baik dalam pileg maupun pilpres mendatang. “Silakan jamaah memilih partai ataupun presiden sesuai dengan prinsip dan hati nurani masing-masing, namun yang terpenting jangan golput,” tegasnya.
Dari pantauan NU Online, acara pada malam itu lebih meriah daripada sebelumnya. Banyaknya bendera merah putih, bendera NU, dan bendera Ahbabul Musthofa yang dikibarkan para jamaah menambah semaraknya acara.
“Memang polres pernah mengadakan acara serupa namun dahulu tidak seramai dan meriah sekarang,” ujar Alim salah satu jamaah yang aktif ikuti pengajian di Karanganyar. (Ahmad Rosyidi/Mahbib).
*** SHOLLU 'ALAN NABI MUHAMMAD ***
SYEKHERMANIA DALAM BERITA:
Spektakuler, Syekhermania Bersholawat Bersama Habib Syekh AA
Alun-Alun Utara Yogyakarta – Sabtu, 1 Maret 2014 kemarin menjadi malam minggu yang berbeda dibanding malam minggu yang lain. Bagaimana tidak, malam minggu yang biasanya digunakan kebanyakan warga untuk bersantai menikmati akhir pekan, pada tanggal 1 Maret 2014 kemarin diisi dengan kegiatan bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dengan tema “SYEKHERMANIA BERSHOLAWAT”.
Acara “SYEKHERMANIA BERSHOLAWAT” Sabtu lalu yang dimotori oleh komunitas Syekhermania Yogyakarta, sukses meraup hati banyak warga baik dalam kota bahkan hingga luar Jogjakarta. Terhitung sebelum acara dimulai pada pukul 20.00 WIB hingga berakhir pada 23.00 WIB, alun-alun utara Yogyakarta bak danau manusia dengan berbagai macam atributnya seperti jaket Syekhermania dan jaket berbagai majelis lain serta aneka macam bendera warna-warni dikibarkan yang siap memantulkan indahnya biru langit sholawat.
Menurut penjelasan salah seorang panitia, acara yang mampu menghadirkan puluhan ribuan manusia di malam Minggu ini hanya dipublikasikan melalui Fan Page Facebook Syekhermania dan dari lisan ke lisan. “Setiap syekherin/ syekherot hampir dipastikan tahu info tentang majelis habib di manapun berada. Karena di official Fanspagenya memposting semua jadwal Habib Syech di daerah manapun.”
Meskipun dimotori oleh komunitas Syekhermania, terselenggaranya “SYEKHERMANIA BERSHOLAWAT” ini tak lepas dari sumbangsih ibu Siti Hediati Soeharto yang malam itu dinobatkan oleh Habib Syech sebagai Ibu Sekherot Indonesia , juga turut dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sharif Cicip Sutardjo, dan Akbar Tandjung.
Acara diawali dengan beberapa sambutan dan dilanjutkan bersholawat bersama hampir selama tiga jam. Habib syech bin Abdul Qadir Assegaf memberikan ceramah menjelang usainya acara. Beliau menghimbau agar menjadikan Islam sebagai agama yang damai. Pun, beliau menghimbau para Syekherin dan Syekhrot serta seluruh hadirin agar dalam pemilu nanti, tidak untuk memilih partai tertentu, tetapi lebih kepada memilih manusianya atau calonnya karena sejatinya, partai hanyalah kendaraan.
Habib Syech pun mengutarakan kekagumannya atas penyelenggaraan acara ini. Menurutnya acara malam Minggu kemarin berlangsung sangat spektakuler, sangat tertib dan teratur, bahkan baru kali ini jamaah di Jogja bisa tidak menimbulkan kemacetan parah.
Sukses selalu Habib Syech dan Salam Syekhermania….
*** SHOLLU 'ALAN NABI MUHAMMAD ***
.
Spektakuler, Syekhermania Bersholawat Bersama Habib Syekh AA
Alun-Alun Utara Yogyakarta – Sabtu, 1 Maret 2014 kemarin menjadi malam minggu yang berbeda dibanding malam minggu yang lain. Bagaimana tidak, malam minggu yang biasanya digunakan kebanyakan warga untuk bersantai menikmati akhir pekan, pada tanggal 1 Maret 2014 kemarin diisi dengan kegiatan bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dengan tema “SYEKHERMANIA BERSHOLAWAT”.
Acara “SYEKHERMANIA BERSHOLAWAT” Sabtu lalu yang dimotori oleh komunitas Syekhermania Yogyakarta, sukses meraup hati banyak warga baik dalam kota bahkan hingga luar Jogjakarta. Terhitung sebelum acara dimulai pada pukul 20.00 WIB hingga berakhir pada 23.00 WIB, alun-alun utara Yogyakarta bak danau manusia dengan berbagai macam atributnya seperti jaket Syekhermania dan jaket berbagai majelis lain serta aneka macam bendera warna-warni dikibarkan yang siap memantulkan indahnya biru langit sholawat.
Menurut penjelasan salah seorang panitia, acara yang mampu menghadirkan puluhan ribuan manusia di malam Minggu ini hanya dipublikasikan melalui Fan Page Facebook Syekhermania dan dari lisan ke lisan. “Setiap syekherin/ syekherot hampir dipastikan tahu info tentang majelis habib di manapun berada. Karena di official Fanspagenya memposting semua jadwal Habib Syech di daerah manapun.”
Meskipun dimotori oleh komunitas Syekhermania, terselenggaranya “SYEKHERMANIA BERSHOLAWAT” ini tak lepas dari sumbangsih ibu Siti Hediati Soeharto yang malam itu dinobatkan oleh Habib Syech sebagai Ibu Sekherot Indonesia , juga turut dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sharif Cicip Sutardjo, dan Akbar Tandjung.
Acara diawali dengan beberapa sambutan dan dilanjutkan bersholawat bersama hampir selama tiga jam. Habib syech bin Abdul Qadir Assegaf memberikan ceramah menjelang usainya acara. Beliau menghimbau agar menjadikan Islam sebagai agama yang damai. Pun, beliau menghimbau para Syekherin dan Syekhrot serta seluruh hadirin agar dalam pemilu nanti, tidak untuk memilih partai tertentu, tetapi lebih kepada memilih manusianya atau calonnya karena sejatinya, partai hanyalah kendaraan.
Habib Syech pun mengutarakan kekagumannya atas penyelenggaraan acara ini. Menurutnya acara malam Minggu kemarin berlangsung sangat spektakuler, sangat tertib dan teratur, bahkan baru kali ini jamaah di Jogja bisa tidak menimbulkan kemacetan parah.
Sukses selalu Habib Syech dan Salam Syekhermania….
*** SHOLLU 'ALAN NABI MUHAMMAD ***
.
SYEKHERMANIA DALAM BERITA:
Bupati Karanganyar Nilai Shalawat Cairkan Suasana.
Karanganyar, NU Online
Dalam rangka melaksanakan pembangunan untuk mengisi kemerdekaan, tidak harus dengan sesuatu bersifat fisik semata. Namun kerohanian juga perlu mendapatkan tempat untuk kedamaian dan ketentraman hidup di masyarakat.
Terlebih menjelang pemilu seperti situasi saat ini, banyak sekali terjadi gesekan di dalam kehidupan bermasyarakat yang diakibatkan oleh perbedaan pendapat dan pandangan dalam hal politik.
Oleh sebab itu bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan bahwa salah satu cara untuk mencairkan suasana yaitu dengan menggelar kegiatan keagamaan seperti shalawat.
“Dengan kegiatan seperti ini (shalawatan, red.) maka dalam kondisi apapun masyarakat akan lebih cair,” ujar Juliyatmono saat memberi sambutan di alun-alun mapolres Karanganyar, Selasa (11/3).
Ia kemudian menantang Habib Syech, kapan pun ada waktu longgar, Karanganyar siap mengundang dan menyelenggarakan acara serupa. Ia berkata seperti itu karena Habib Syech saat ini menjadi salah satu tokoh yang mampu menarik banyak jama’ah.
Sebagaimana penuturan Susi salah satu jama’ah asal Tawangmangu bahwa dengan shalawat ternyata mampu menciptakan suasana damai dan penuh kerukunan antarwarga di daerahnya.
”Warga sangat kompak sekali mereka rela patungan untuk menyewa bus dan berdesak-desakan di dalamnya, dan tampak juga jama’ah yang menyewa sepur kelinci/kereta kelinci. di daerah kami, semua masyarakat sepakat dan tidak banyak berdebat jika untuk bershalawat. (Ahmad Rosyidi/Abdullah Alawi)
*** SHOLLU 'ALAN NABI MUHAMMAD ***
"HABIB SYEKH BIN ABDUL QODIR ASSEGAF"
"BERSAMA TIM HADHROH "AHBAABUL MUSTHOFA"
Al-Habib Abdul Qodir bin Abdurrahman Assegaf ( tokoh alim dan imam Masjid Jami’ Assegaf di Pasar Kliwon Solo), berawal dari pendidikan yang diberikan oleh guru besarnya yang sekaligus ayah handa tercinta, Habib Syech mendalami ajaran agama dan Ahlak leluhurnya.
Berlanjut sambung pendidikan tersebut oleh paman beliau Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf yang datang dari Hadramaout.
Habib Syech juga mendapat pendidikan, dukungan penuh dan perhatian dari Alm. Al-Imam, Al-Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsyi (Imam Masjid Riyadh dan pemegang magom Al-Habsyi). Berkat segala bimbingan, nasehat, serta kesabaranya, Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf menapaki hari untuk senantiasa melakukan syiar cinta Rosul yang diawali dari Kota Solo.
Waktu demi waktu berjalan mengiringi syiar cinta Rosulnya, tanpa disadari banyak umat yang tertarik dan mengikuti majelisnya, hingga saat ini telah ada ribuan jama’ah yang tergabung dalam Ahbabul Musthofa. Mereka mengikuti dan mendalami tetang pentingnya Cinta kepada Rosul SAW dalam kehidupan ini.
Ahbabul Musthofa, adalah salah satu dari beberapa majelis yang ada untuk mempermudah umat dalam memahami dan mentauladani Rosul SAW, berdiri sekitar Tahun 1998 di kota Solo, tepatnya Kampung Mertodranan, berawal dari majelis Rotibul Haddad dan Burdah serta maulid Simthut Duror Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf memulai langkahnya untuk mengajak ummat dan dirinya dalam membesarkan rasa cinta kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW .
Sampai sekarang, Habib Syech masih melantunkan syair-syair indah nan menggetarkan hati Sholawat Shimthud Durror di berbagai tempat.
Jangan hanya main band meniru dan mengidolakan gaya orang-orang kafir, tapi Nabi sendiri tidak pernah ditiru dan dipuji puji! Sudah saatnya bersholawat, menjunjung, memuji dan meniru Nabi Muhammad SAW agar memperoleh syafaatnya dan beliau mengakui kita sebagai umatnya, karena percuma saja kita yg mengaku ngaku umatnya, tapi tidak pernah bersholawat.
SEJARAH SHOLAWAT
"KISAH SANG RASUL"
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
(Di tulis & rilis tahun 1998 dengan Album Shalawat "LASKAR CILIK")
Sebuah Karya fenomenal Imam Besar FPI
AlHabib DR.Muhammad Rizieq Syihab.Lc.MA
ﺭﺍَﺣَﺔ ﺍﻻﻃْﻴَﺎﺭُ ﺗَﺸْﺪُﻭْﺍ ﻓﻲْ ﻟَﻴَﺎﻝ ﺍﻟْﻤَﻮْﻟﺪﻱ
ْ
Rohatil athyaru tasydu, fi (bi) layaa lil maulidi.
(Burung-burung berkicauan teramat bahagia di malam kelahiran Baginda Nabi SAW)
ﻭَﺑَﺮﻳْﻖُ ﺍﻟﻨﻮْﺭ ﻳَﺒْﺪﻭْﺍ ﻣﻦْ ﻣَﻌَﺎﻧﻰ ﺍَﺣْﻤَﺪ
wa bariqunnuriyabdu,min ma’aani Ahmadi.
(Dan kilatan cahaya terpancarkan penuh makna-makna dari Ahmad, yakni Baginda Nabi SAW)
Abdullah nama ayahnya
Amiinah ibundanya
Abdul muthalib kakeknya
Abu Thalib pamannya.
Khodijah istri setia
Fathimah putri tercinta
Semua bernasab mulia
Dari Quraisy ternama
Inilah kisah sang Rosul
Yang penuh suka duka
Oh..penuh suka duka...
Dua bulan di kandungan
wafat ayahandanya
Tahun gajah dilahirkan
Yatim dengan kakeknya
Sesuai adat yang ada
Di susui halimah
Enam tahun usianya
Wafat ibu terpuja...
Delapan tahun usia
Kakek meninggalkannya
Abu Thalib pun menjaga
Paman paling membela
Saat kecil menggembala
Dagang saat remaja
Umur dua puluh lima
Memperistri khadijah..
Di umur ketiga puluh
Mempersatukan bangsa
Saat peletakan batu
hajar aswad mulia
Genap empat puluh tahun
Mendapatkan risalah
Ia pun menjadi Rasul
Akhir para anbiya.
(Di kutip dari buku kecil terbitan The Shariah center/Markaz syariah-Jakarta) — di Markaz Syariah FPI.
(Di tulis & rilis tahun 1998 dengan Album Shalawat "LASKAR CILIK")
Sebuah Karya fenomenal Imam Besar FPI
AlHabib DR.Muhammad Rizieq Syihab.Lc.MA
ﺭﺍَﺣَﺔ ﺍﻻﻃْﻴَﺎﺭُ ﺗَﺸْﺪُﻭْﺍ ﻓﻲْ ﻟَﻴَﺎﻝ ﺍﻟْﻤَﻮْﻟﺪﻱ
ْ
Rohatil athyaru tasydu, fi (bi) layaa lil maulidi.
(Burung-burung berkicauan teramat bahagia di malam kelahiran Baginda Nabi SAW)
ﻭَﺑَﺮﻳْﻖُ ﺍﻟﻨﻮْﺭ ﻳَﺒْﺪﻭْﺍ ﻣﻦْ ﻣَﻌَﺎﻧﻰ ﺍَﺣْﻤَﺪ
wa bariqunnuriyabdu,min ma’aani Ahmadi.
(Dan kilatan cahaya terpancarkan penuh makna-makna dari Ahmad, yakni Baginda Nabi SAW)
Abdullah nama ayahnya
Amiinah ibundanya
Abdul muthalib kakeknya
Abu Thalib pamannya.
Khodijah istri setia
Fathimah putri tercinta
Semua bernasab mulia
Dari Quraisy ternama
Inilah kisah sang Rosul
Yang penuh suka duka
Oh..penuh suka duka...
Dua bulan di kandungan
wafat ayahandanya
Tahun gajah dilahirkan
Yatim dengan kakeknya
Sesuai adat yang ada
Di susui halimah
Enam tahun usianya
Wafat ibu terpuja...
Delapan tahun usia
Kakek meninggalkannya
Abu Thalib pun menjaga
Paman paling membela
Saat kecil menggembala
Dagang saat remaja
Umur dua puluh lima
Memperistri khadijah..
Di umur ketiga puluh
Mempersatukan bangsa
Saat peletakan batu
hajar aswad mulia
Genap empat puluh tahun
Mendapatkan risalah
Ia pun menjadi Rasul
Akhir para anbiya.
(Di kutip dari buku kecil terbitan The Shariah center/Markaz syariah-Jakarta) — di Markaz Syariah FPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar